Hallo guys!
Ketemu lagi sama aku Ratna Ayu Pratiwi, kali ini aku nggak akan buat tulisan tentang agama/mind mapping. Kali ini aku akan tulis tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan Etika. Contoh kasusnya dan solusi untuk kasus tersebut.
Sebelum lanjut kedalam kasus, aku mau kasih sedikit penjelasan tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan Etika. Di simak ya!
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (HAM) yang berbunyi bahwa "Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang maha esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlidungan harkat dan martabat manusia."
Secara bahasa kata 'Etika' lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah perbuatan, sikap, atau tindakan manusia.
Sekian penjelasan dari aku tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan Etika.
‘Perbedaan perilaku karna wajah dan warna kulit.’
Hahaha! Ya, kasus yang ingin aku bahas adalah tentang Beauty Privillage. Kalian pasti udah nggak asing dengan 2 kata diatas. Dan beberapa diantara kalian juga pasti sangat merasa terganggu akan itu. Karna aku sendiri pun merasa ‘sangat terganggu. Disini aku mau cerita pengalaman aku ‘dibedakan ketika pemilihan pasukan untuk pengibadaran bendera merah putih pada saat hari kemerdekaan indonesia.
Dulu, di
sekolah, aku ikut ekstrakulikuler paskibra. Selama satu semester. Ya, hanya 1
semester.
H-15 hari sebelum 17 Agustus. Kakak kelas dalam ekskul paskibra menyuruh kami para anggota baru dalam ekskul paskibra berkumpul disekolah untuk penentuan pasuka pengibar bendera di hari kemerdekaan. Aku merasa exited, berekspetasi bahwa aku akan dipilih menjadi salah satu orang yang terpilih sebagai pasukan karna aku merasa aku berpotensi untuk hal itu. Tapi nyatanya tidak, aku dibandingan dengan teman dekat ku sendiri. Aku kalah hanya karna teman ku kulit tubuh dan wajahnya lebih putih dari ku.
Kalau aku kalah dari segi potensi aku akan ikhlas, tapi ini aku kalah hanya karna beda warna kulit? Hahaha, wow!
Teman ku jarang mengikut latihan rutin tapi karna wajah dan warna kulitnya yang cantik, dia terpilih. Waktu itu, ada kakak kelas yang berujar “Dia jarang latihan, ribet lagi nanti ngajarinnya. Yang lain aja” tapi kakak kelas yang memilih temanku tetap bersikeras, tidak ingin menggantinya.
Sampai akhirnya, final.
Ada 3 orang yang tidak terpilih menjadi pasukan. dan ke-tiga orang itu memilih untuk keluar. Karna merasa tidak berguna.
‘Kamu cantik, kamu aman’ Fakta.
Dan karna hal itu, semua orang berlomba-lomba untuk menjadi cantik. Hingga mengesampingkan hal-hal yang berpotensi untuk diri sendiri dan masa depan.
Sekali lagi, beauty privillage 1000% nyata.
Aku mau berbagi beberapa tips yang aku sendiri pun terapin dalam diri aku, simak ya!
- Bersyukur
- Berdamai dengan kekurangan yang ada dalam diri
- Sadar kalau dirimu itu berharga, dan unik
- Perbaiki diri secara perlahan, buat dirimu semenarik mungkin. Karna menarik adalah kunci.
“Jika kamu tidak terlahir cantik, itu nasib. Tapi jika
kamu tidak tampil menarik, Itu salah mu.”
The Alpha Girl’s Guide.
Sekian, terima kasih!
See you!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar